Skip to main content

Posts

Puas Liburan di Malang, Oleh-Oleh Khasnya Jangan Lupa Dibawa

Puas Liburan di Malang, Oleh-Oleh Khasnya Jangan Lupa Dibawa Nama Malang kini kian ngehits. Bukan hanya sebagai tujuan liburan, tapi banyak juga yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di salah satu kota di Jawa Timur. Nggak heran jika kini jadwal pesawat ke Malang terus bertambah. Peningkatan jumlah penerbangan juga membuka kesempatan besar perang harga, yang membuat tiket ke Malang menjadi lebih murah. Apapun tujuanmu, kurang pas rasanya jika pulang tanpa membawa oleh-oleh khas kota Malang yang punya banyak macam! Malang Strudel sumber: myjavastrudel Termasuk pioner oleh-oleh artis kekinian, camilan berbahan utama pastry ini dimiliki oleh Teuku Wisnu. Kue berlapis yang berasal dari Austria ini dimodifikasi sedemikia rupa sehingga citarasanya cocok untuk lidah orang Indonesia. Bukan hanya isian apel saja, kini kamu bisa memilih varian lainnya seperti pisang, nanas, cokelat, hingga stroberi. Kemasannya yang praktis dan modern pun nggak akan menyu

Pulanglah

Pulanglah. Kutulis kata-kata yang lama terpendam --terkubur dalam nalar yang diam. Suar hati yang kian meredup padam, hanya menyisai pendar dari nyala sukma yang berguncang --tertiup angin kencang, dalam rintih lirih di penggalan malam; menahan gigil, mendekap bisu, memeluk beku, megusir ragu. Kupanggil dari kejauhan. Tak ada sahutan, suaraku tertelan oleh teriakan-teriakan. Bising di sana membuat pusaran; Aku atau Kamu! Tak adakah pilihan kembali seiring sejalan, menyulam langkah seirama, mengunyah tawa bersama, dalam renyah canda yang mesra? Kudengar, ketukan waktu kian mendekat. Kulihat, orang-orang berbaju cokelat sibuk bertanya, orang-orang berjubah hitam bergegas memegang palu --bersiap memutus rantai yang mulai berkarat, menggalikan lubang untuk persaudaraan yang sekarat. Dalam doa yang kaku, kutekuk wajah yang tetap tak mampu menikam rindu. Nanar menatap dalam bening yang hangat, ku berbisik lekat pada nama yang bersekat,

Tapis Blogger Gathering 2: Berjuta Kesan Rasanya

Tapis Blogger Gathering 2 – Minggu, 21 Januari 2017. Kali kedua Tapis Blogger menggelar acara gathering, yang juga mengawali kegiatan komunitas ini di tahun 2018, setelah sebelumnya sukses menghelat acara yang sama untuk yang pertama di bulan Desember tahun lalu. Acara kali ini buat saya terasa banget kekeluargaannya, meski esensi untuk berbagi ilmu tetap menjadi yang utama. Ya, dengan model lesehan, kita bisa berbincang lebih dekat dengan sesama blogger di komunitas ini. Mendengar cerita, juga tips bermanfaat. Apalagi edisi makan siang ala nyeruit yang seru di siang tadi. Wah, kerasa banget muatannya. Pertama, muatan yang harus dipindahkan dari nampan yang penuh berisi ikan bakar dengan segala kelengkapannya. Kedua, obrolan bernas dari Kak Yoga tentang jurus ngeblog-nya, juga Mas Trie dengan pengalaman fotografinya.  Lapar dan dahaga terurai perlahan bersama suapan demi suapan yang terus diayunkan dari tangan ke mulut. Hmm, bukan apa-apa. Ini banyak banget porsinya.

Apa Itu Aikido? Kenalan Yuk!

Apa Itu Aikido  - Bela diri adalah seni tersendiri yang telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Karena pada dasarnya, secara alami, manusia tentu memiliki insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya. Kini, bela diri tetaplah menjadi bagian penting bagi perlindungan diri seseorang. Meski di sebagain kalangan, bela diri bermetamorfosis menjadi lifestyle untuk menjaga kondisi fisik selalu prima, juga menjadi bagian dari aktifitas olahraga profesional bagi para atlet. Tentunya akan sangat banyak pilihan bagi kita untuk menekuni salah satu jenis bela diri yang kian digemari kalangan milenial. Nah, salah satunya adalah Aikido. Apa Itu Aikido? Aikido adalah seni bela diri yang mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan manifestasi dari modernisasi pemikiran Jepang dengan selimut budaya tradisionalnya.  Seni bela diri Aikido ini dikembangkan oleh Morihei Ueshiba (dikenal sebagai O Sensei) sekitar tahun 1800-an. Akar ilmu bela dir

SNMPTN 2018: Trik Memilih Jurusan SNMPTN

SNMPTN 2018 Trik Memilih Jurusan SNMPTN 2018 - Bagaimanapun, berbicara soal masa depan adalah satu dari jutaan topik paling indah lagi mendebarkan. Siapa pula yang tidak berdebar jantungnya kalau ada orang bertanya, “Kamu nanti ingin masa depanmu seperti apa?” Bisa saja kita menjawab sekenanya, tapi tidak menutup kemungkinan jawaban kita yang sekenanya itu akan ditagih di masa depan oleh orang yang pernah bertanya kepada kita. “Gimana rencanamu yang dulu pingin kuliah di UGM, Jadi?” Bagi kalian yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi tentu akan langsung kepikiran dengan pertanyaan semacam itu. Paling tidak merasa menyesal karena dulu pernah mengatakannya. Bicara masa depan memang akan terasa sangat indah kalau hanya sekedar di angan-angan. Misalnya saja saat kamu bertemu dengan temanmu, “Vin, besok kamu tamat SMA mau lanjut kemana?” “Aku sih diminta Bapakku jadi tentara. Kalau kamu kemana, Za?” “Aku rencananya mau mengejar Kedokteran UI, Vin.” “K

Menulis Itu Asyik!

Menulis Itu Asyik! “ Pertama , menulis . Kedua , menulis . Ketiga , menulis .” Kalimat di atas adalah jawaban dari seorang pemateri, atas pertanyaan, “Bagaimana caranya menjadi seorang penulis hebat?” Pertanyaan yang muncul dari seorang peserta saat saya pertama kali mengikuti Pelatihan Dasar Jurnalistik di sebuah media kampus. Belasan tahun berlalu, tapi kilasan memori itu tak pernah pergi. Masih saja melekat dalam ingatan dengan kuat. Entah mengapa, jawaban yang tampaknya sangat sederhana itu, menjulangkan makna yang sampai sekarang harus terus didaki untuk mencapai ketinggiannya. Saya mulai menulis pada saat SMA kelas 2 (dulu belum menggunakan kelas 11). Masih berbentuk tulisan tangan dalam buku agenda harian. Tapi tulisan itu hanya berbentuk, yang saya sebut, coretan. Buku yang saya sendiri lupa dimana menyimpannya.  Saya sendiri tak pernah bermimpi menjadi penulis hebat. Hanya ingin bisa menulis dengan baik dan melahirkan karya yang bermanfaat. Saya yakin, j

“Dunia Terbalik” Sapardi Djoko Damono dalam Kumpulan Cerita “Pada Suatu Hari Nanti”

Kumpulan Cerita "Pada Suatu Hari Nanti" Sapardi Djoko Damono Sebuah Resensi: “Dunia Terbalik” Sapardi Djoko Damono dalam Kumpulan Cerita “Pada Suatu Hari Nanti” IDENTITAS BUKU Judul Buku Pada Suatu Hari Nanti - Kumpulan Cerita Penulis Sapardi Djoko Damono Penerbit Penerbit Bentang Pustaka Cetakan Pertama, Juni 2013 Tebal x + 94 halaman Genre Fiksi Harga Rp.49.000,- PENULIS Sapardi Djoko Damono, atau yang sering dijuluki SDD, lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Sapardi adalah penyair terkemuka Indonesia yang telah menerima banyak penghargaan, seperti Anugerah S.E.A Write Award (1986) dan Penghargaan Achmad Bakrie (2003). Sapardi juga menerima Penghargaan Akademi Jakarta untuk pencapaian di bidang kesusasteraan pada 2012. Salah satu buku yang suda banyak dikenal adalah kumpulan puisi Hujan Bulan Juni (1994). Selain menulisi puisi, Sapardi juga menulis cerita pendek, esai, kolom dan artikel di surat kabar, serta menerjema