Tapis Blogger Gathering 2 – Minggu, 21 Januari 2017. Kali kedua Tapis Blogger menggelar acara gathering, yang juga mengawali kegiatan komunitas ini di tahun 2018, setelah sebelumnya sukses menghelat acara yang sama untuk yang pertama di bulan Desember tahun lalu.
Acara kali ini buat saya terasa banget kekeluargaannya, meski esensi untuk berbagi ilmu tetap menjadi yang utama. Ya, dengan model lesehan, kita bisa berbincang lebih dekat dengan sesama blogger di komunitas ini. Mendengar cerita, juga tips bermanfaat.
Apalagi edisi makan siang ala nyeruit yang seru di siang tadi. Wah, kerasa banget muatannya. Pertama, muatan yang harus dipindahkan dari nampan yang penuh berisi ikan bakar dengan segala kelengkapannya. Kedua, obrolan bernas dari Kak Yoga tentang jurus ngeblog-nya, juga Mas Trie dengan pengalaman fotografinya.
Lapar dan dahaga terurai perlahan bersama suapan demi suapan yang terus diayunkan dari tangan ke mulut. Hmm, bukan apa-apa. Ini banyak banget porsinya. Tapi sayang juga kalau tidak dihabiskan. Haha.
***
Seperti biasa, Kak Yoga menjadi pemandu yang baik dalam banyak kesempatan acara Tapis Blogger. Dari awal hingga akhir. Dimulakan dengan sambutan Ketua Tapis Blogger, Naqiyyah Syam, hingga serunya foto wefie bareng pemateri dan seluruh anggota Tapis Blogger sebagai penutupnya.
Perlu diketahui, acara Tapis Blogger Gatherin 2 ini diikuti oleh kurang lebih 25 orang anggota Tapis Blogger yang sebelumnya telah mendaftar melalui Mbak Novi dan Mbak Novri. Hingga terpenuhi kuota dan digabungkan dalam grup WA, yang juga menjadi media pengumpulan tugas motret untuk materi fotografi.
Dan untuk agenda Tapis Blogger Gathering 2 ini, kita diperjumpakan dengan tiga sosok pemateri yang telah menekuni bidangnya dengan penuh dedikasi. Pertama, Naqiyyah Syam, founder Tapis Blogger, dengan materi “Review Produk.”
Kedua, Nur Aini, pemilik Thasya Busana, yang juga pemerhati kain tapis Lampung. Agar tapis bisa terus eksis dan makin digemari, juga untuk anak muda. Dan yang ketiga, Tri Yuliawan, penikmat dan pegiat fotografi.
***
Tips “Review Produk” by Naqiyyah Syam
Ngeblog itu selain bisa produktif untuk menghasilkan tulisan, bisa juga jadi sumber penghasilan lho. Gimana caranya? Salah satunya dengan melakukan review produk.
Blog yang kita kelola dengan baik, bisa dipakai untuk kerja sama dengan pemilik produk tertentu yang kita review produknya. Bahasa kerennya, endorse.
Nah, untuk membuat review produk yang bagus, ini tips yang dibagi oleh pemateri pertama kita, Naqiyyah Syam:
Pertama, coba dulu produknya. Misal, untuk kecantikan, kita coba memakainya untuk beberapa waktu. Cocok atau tidak. Karena dalam review kita harus jujur.
Dengan tulisan yang jujur, pembaca akan percaya dengan review pada blog kita. Kalau sudah begitu, tentunya menjadi rekam jejak yang bagus bagi kita di kemudian hari.
Kedua, memperhatikan niche blog. Apa itu niche? Niche bisa diartikan dengan tema atau topik tertentu yang dominan kita bahas di blog kita.
Niche blog yang dekat bahasannya dengan sebuah produk akan membuat pemilik produk mudah menjatuhkan pilihan pada kita untuk bekerja sama melakukan review.
Misal, blog dengan niche parenting, akan jauh lebih mudah mendapatkan kerja sama dengan produk kesehatan anak. Sedangkan, blog dengan niche teknologi, tentunya akan lebih mudah dipilih oleh produk semisal laptop dan handphone.
Ketiga, jangan membandingkan produk A dan B. Hal ini riskan, saat kita sedang mereview produk A, lalu dibandingkan apalagi menjelekkan produk B.
Jika suatu saat pemilik produk B ternyata akan mengajak kita bekerja sama, tentu bisa saja dibatalkan karena ada rekam jejak yang tak baik tentang produk B di blog kita.
Keempat, pilih hard selling atau soft selling. Apa itu hard selling dan soft selling? Simpelnya adalah seperti ini. Dalam hard selling, kita seolah menjadi penjual langsung dari perusahaan atau pemilik produk yang memberikan job review kepada kita.
Segala detail spefikasi produk yang kita review, kita tulis. Semacam memindahkan brosur atau katalog produk kedalam blog kita.
Sedangkan pada soft selling, seperti namanya, kita melakukannya dengan lebih halus. Perlahan, kita menggiring opini kepada pembaca. Mirip melakukan story telling. Hingga pembaca tidak terlalu merasakan kita sedang “berjualan”. Setelahnya, kita akhiri dengan kalimat penutup yang manis.
Keempat, siapkan foto yang menunjang artikel. Foto akan menjadi bagian penting dalam sebuah review produk. Foto harus diambil dengan sudut pandang yang unik. Jangan biasa saja. Buat semenarik mungkin.
Thasya Busana, Berjuang Untuk Eksistensi Tapis Lampung
Untuk pemateri kedua, kita bersua dengan sosok ibu tangguh, yang penuh pengalaman pelajaran kehidupan. “Thasya, adalah anak perempuan saya. Artinya kehendak. Insya Allah, menjadi kehendak seorang muslimah yang tangguh,” ujar Ummi Nur Aini saat menyampaikan kisahnya.
Ummi Nur Aini banyak menceritakan pengalamannya pada peserta Tapis Blogger Gathering 2 ini. Kenapa tapis? Karena tapis Lampung ini harus diperjuangkan sebagai sebuah nilai budaya yang tinggi.
Sebagai orang Lampung asli, beliau tidak mau terjadi penggunaan kain tapis seperti yang terjadi di sebuah ajang internasional, yang justru dirasa merendahkan, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dijunjung oleh masyarakat Lampung itu sendiri.
Ummi Nur Aini sendiri berasal dari Panaragan, sebuah daerah di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dimana dari salah satu kampung di sana, beliau juga mengambil pengrajin tapis untuk aneka busana yang ada di Thasya Busana ini.
“Kita menggunakan sulam tusuk, bukan tempel. Bahannya pun kain tenun yang kita ambil dari Gisting. Salah satu kendala terbesarnya adalah kurangnya tenaga pengrajin tapis, sehingga produknya tidak bisa diproduksi secara massal,” begitu dijelaskan Ummi Aini, sembari menawarkan kepada peserta jika ada yang memiliki keahlian membuat tapis.
Saat ditanya tentang jatuh bangunnya beliau dalam beralih usaha dari mengelola produk herbal menjadi produk tapis, beliau pun menjelaskan dengan saksama.
“Tentu setiap usaha ada jatuh bangunnya. Tapi coba terus dilalui dengan perlahan. Hingga bisa bertahan dan berkembang sampai seperti sekarang ini. Termasuk bertemu dengan partner yang cocok dan dapat dipercaya.”
Nah, yang penasaran dengan berbagai produk Thasya Busana untuk bisa dilihat secara langsung, bisa kunjungi di Jalan Purnawirawan 9 No. 30 Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Atau cus aja ke akun IG @thasya_busana.
Siap-siap ya, nanti akan ada promo dengan diskon 10 – 15 % untuk produk-produk yang ada di sini. Dari gamis, jilbab, outer, kemeja, baju koko, tas, menyusul sarung dan lainnya yang akan segera diproduksi.
Sesi Kelas Fotografi | Tapis Blogger |
Tri Yuliawan, Penikmat Fotografi, Quiz Hunter
Nah, ini dia yang tak kalah seru. Belajar dasar-dasar fotografi bersama Mas Tri. Ah, kamu pengen liat jepretannya? Cek aja di akun IG-nya ini @triyuliaan_. Wuih, jadi mupeng jalan-jalan Mas. :D
Kita diajarkan memaksimalkan smartphone yang kita milliki. Misalnya, menggunakannya dengan setting manual. Hasilnya? Lebih bagus nih ternyata dari setting-an otomatis.
Mas Tri ini, dan mungkin begitulah para fotografer, sangat detail dalam memperhatikan banyak aspek dalam pengambilan gambar.
Kita diberikan kesempatan untuk langsung praktek. Menjadi juru foto untuk para model yang diambil dari teman-teman sendiri, dengan properti yang disediakan dari aneka busana di Thasya Busana ini.
Jadilah kita “cekrek-cekrek” dengan berbagai angle yang menurut kita pas. Lalu berpindah ke spot lain untuk mengambil gambar selanjutnya. Dan, sebagai penjelasannya, Mas Tri mengulas beberapa teknik dasar dalam mengambil gambar, dari foto-foto yang kita kirim ke grup Tapis Blogger Gathering 2 ini.
Tapi yang lebih seru, buat saya malah pas Mas Tri berbagi tentang “Quiz Hunter”. Wah, makhluk apaan nih? Hee. Ternyata ada ya yang fokus buat mengejar hadiah-hadiah dari lomba fotografi yang sering beredar di media sosial, khususnya IG.
“Lumayan sih hadiahya. Bisa berupa produk kamera DSLR, mirrorless, atau jalan-jalan ke Bali misalnya,” papar beliau dengan menyebutkan beberapa lomba yang pernah dijuarai. Plus ditambah tips “Food Photography” dari Mbak Heni Puspita, yang secara mendadak ditodong membagikan tipsnya.
"Nyeruit" Bareng | Tapis Blogger |
"Nyeruit" Bareng | Tapis Blogger |
***
Heumm, sepaket seru banget deh pokoknya acara tadi. Apalagi edisi “nyeruit” bareng saat makan siang. Kita jadi akrab satu dengan yang lain antarsesama anggota Tapis Blogger. Plus, spesial saat Mas Erma, yang selalu nyentrik dengan udeng/blangkonnya, membawa Buah Naga dari Pringsewu.
Wah, jadi rebutan deh pas pulang. Salut saya mah, perjalanan jauh, membawa sekerdus Buah Naga merah, lengkap dengan bibitnya yang ditata dalam kardus berbeda. Buat ditanam teman-teman Tapis Blogger yang ingin membudidayakannya. Perjuangannya itu lho, buat terharu.
Akhirnya, sampai juga di penghujung acara siang tadi. Sepenuh rasa syukur mengisi relung jiwa ini, diperjumpakan dengan banyak orang-orang baik nan rendah hati. Mau berbagi, tak sungkan mengajari. Duh, sejuta kesan rasanya dah hari ini. Dalam kisah Tapis Blogger Gathering 2, yang tentunya akan berlanjut dengan inspirasi yang berbeda. :’)
Happy berat deh dengan keseruan acara tadi. Makasih tulisannya bernas banget loh! Makasih juga cemilannya ya semoga berkah.
ReplyDeleteIya Mbak Naqi, seneng banget bisa ketemu temen-temen yang luar biasa. Alhamdulillah dapet banyak ilmu. Terima kasih banyak Mbak Naqi..
Delete