Kalah.
Ternyata seperti ini rasanya kalah. Seolah mimpi-mimpi rebah dan harapan patah. Tergugu dalam sedu sedan dan tangis yang tumpah.
Tapi aku memilih untuk tetap melangkah. Melangitkan mimpi dalam ketundukan yang pasrah. Bukankah Tuhan masih memberikan dua tangan untuk tengadah?
Maka tak perlu hilang arah dalam kesedihan yang basah. Ingatlah, ada janji-Nya tentang dua kemudahan yang mengapit jalan hidupmu yang susah.
Dan teruslah melangkah, meski patah-patah. Buat kalahmu hanya sementara singgah. Lalu kembali kau papah harapan menuju cahaya yang membuat jalanmu terarah.
.
.
02/01/2018
@30haribercerita
Comments
Post a Comment