Skip to main content

Susahnya Konsisten Buat Ngisi Blog

Arif Budiman
Judul-judul Konsep Tulisan | Dokumen Pribadi

Salah satu hal paling susah di muka bumi ini memang konsistensi. Kalau dalam bahasa agamanya, istikamah. Suatu sikap atau tindakan yang tetap, tidak berubah-ubah, dan terus berkelanjutan.  Tanpa terganggu oleh mood, cuaca alam, cuaca hati (#eeaa) ataupun kondisi sekitar.

Meski untuk sebuah pekerjaan yang dianggap ringan, konsisten tetap tak mudah. Contohnya ya ini, ngisi blog secara rutin. Kadang sudah buat konsep, eh ada aja alasan hingga tak kunjung lahir sebuah tulisan. Kadang sudah jadi, tapi tak kunjung di-posting, dan akhirnya kehilangan momen. Ini baru ngisi blog loh, bukan disuruh ngisi bak mandi yang perlu usaha ekstra kayak jaman kecil dulu. Hee.

Sejak punya blog setahun lalu (yang bentar lagi ulang tahun pertama #aseek), ternyata baru beberapa artikel yang berhasil di-posting. Dari awalnya ingin nulis setiap hari (saat semangat-semangatnya), berubah menjadi seminggu sekali, eh ternyata gak kesampean juga.

Jadilah ngepost-nya acak-acakan. Semaunya. Kadang rajin, kadang berbulan-bulan dianggurin. Kamu aja kesel kan kalo chat-mu dianggurin meski cuma satu jam, apalagi ini blog dianggurin berbulan-bulan. “Buah anggur, buah apel. Daripada dianggurin, kan mending diapelin.” Ngapelin blog maksudnya. :D

Dengan posting-an berjumlah 23 tulisan, berarti produktivitasnya hanya berkisar 1,92 tulisan (23/12=1,92) setiap bulannya.  Dan jika nanti tulisan ini di-posting, maka genaplah menjadi angka 2 produktivitasnya. Capaian yang cukup buruk untuk yang ingin menjadi seorang blogger yang baik :D

Mungkin memang seperti itu jalan takdir “menyeleksi” siapa yang berhak menggapai kesuksesan. Ada yang bercita-cita tinggi tapi malas berusaha. Ada yang ingin sukses tapi mengeluh tentang proses. Pengen jadi blogger kece, penulis hebat, tapi nulisnya, jika dirata-rata, hanya 2 kali dalam sebulan. Ya bagai bagai pungguk merindukan bulan deh jadinya. Dan itulah guwe. Hehe.

Maka berlakulah meme-meme yang rame di akhir tahun. Seperti sekarang yang sudah memasuki Desember, saat tema resolusi sedang ngehitz. “Resolusi Tahun 2018 adalah melanjutkan Resolusi Tahun 2017 yang belum tercapai akibat dari Resolusi Tahun 2016 yang gagal dikarenakan resolusi-resolusi tahun sebelumnya berantakan karena tidak dikejar dengan sungguh-sungguh.“

Lalu siklus resolusi pun berulang dikarenakan mimpi-mimpi yang masih bertebaran bagai daun-daun kecoklatan, yang jatuh berguguran di musim kemarau lalu tertiup angin kering. Berserakan. Harus dijumputi satu-satu, atau pakai serokan (pengki) agar mudah mengumpulkannya kembali.

Setelah dikumpulkan, seperti pengolahan sampah alami, biarkan saja guguran daun mimpi itu berubah menjadi humus atau diolah sebagai sampah organik untuk menjadi pupuk kompos. Bahan yang nantinya bisa dipakai untuk menyuburkan kembali mimpi-mimpi di musim semi berikutnya. (Ealah kok ke musim-musiman segala sih. Wkwk).

Arif Budiman
Foto Acara Ngobrol Bareng MPR RI | Dokumentasi Pribadi

Nah, mumpung sekarang tanggal 1 (satu) nih, tanggalnya orang-orang suka memulai sesuatu yang baru, membuka lembaran baru. Mumpung baru semingguan kemarin semangat-semangatnya buat ngeblog. Mumpung ini hari libur sampai 3 (tiga) hari. Mumpung kita inget kalau belajar tuh gak boleh patah semangat. Mumpung hidup selalu menyediakan kata-kata bijak yang menenteramkan, “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.”

Mari deh memulai lagi. Menantang diri sendiri. Membuat kompetisi mandiri seminggu ke depan. Untuk menulis setiap hari. Jika sukses, buat lagi untuk sebulan ke depan. Tak perlu selalu bagus. Tak perlu selalu menarik perhatian agar dapet like dan komen yang bejibun. Tak perlu selalu penuh makna yang dalam. Cukup aliran kata dari potret-potret sederhana di sekitar.

Pun meski jumlah karakternya sedikit, tak apa. Toh kita sering diingatkan, “Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.” Atau kalimat penyemangat dari para motivator hebat, “Seribu langkah kesuksesan pasti selalu diawali dari satu langkah kecil dari hidupmu.”

Apakah ada yang pernah mengalami hal serupa? Selamat menulis kembali. :)

#nulislagi
#ngebloglagi
#curhatlagi
#semangatlagi
#belajarlagi
#resolusilagi
#7harimenulislagi

Comments

  1. Resolusi tahun 2018 mas. Ngepost blog harus lebih baik dari tahun 2017. Kalo tahun 2017 produktivitasny 2/bl. Mk tahun depan dinaikin jadi 3/bl....hhhhhhhhhh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas Slamet. Semoga lebih semangat dalam menulis. Trims mas

      Delete
  2. Bang Arif, aku suka deh gaya bahasa sampeyan. Rapi dan ngalir. Personalnya kental sekali.

    Akupun mengalami labil mood dalam memposting blog. Biasanya aku kalo lagi semangat2nya aku buat beberapa tulisan yg postnya dijadwalin untuk minggu2 selanjutnya gitu. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hee. Terima kasih Mbak Luskita sudah berkenan berkunjung. Jadi kita buat tulisannya dulu, dikumpulkan, lalu di-posting bertahap ya? Oke, dicoba nanti. Trims buat tipsnya.

      Delete
  3. Semoga makin rajin ngeblognya, ya. Istikamah itu memang ga mudah, tapi bukan berarti ga bisa. Tapi, selama apa yang dilakukan adalah kebaikan, harus terus dicoba, bila perlu sedikit dipaksa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Allah, kalo dikomen penulis hebat kayak Mbak Izzah itu seneng banget rasanya. Terima kasih banyak ya Mbak Izzah. Insya Allah akan terus dicoba Mbak.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Degan Bakar : Hangat dan Penuh Khasiat

Degan Bakar | Dokumentasi Pribadi Well , ini postingan pertama saya setelah sekian lama tak mengunjungi blog ini. Blog yang niat awalnya dibuat agar rajin nulis. Eh ternyata istiqomah itu emang gak gampang. Sedikit curhat yaa.. Hee.  Btw , sekarang saya lagi ikutan kelas Ngeblog Seru yang dikelola Mbak Naqi, salah satu founder Tapis Blogger. Di kelas ini, kita dapet materi dasar tentang ngeblog, juga sharing ilmu dari peserta lainnya. Oya, kelas ini memakai WhatsApp Group (WAG) sebagaimana kelas-kelas materi online yang sekarang lagi ngetren.  Nah, kami diberi tugas pertama untuk membuat artikel bertemakan kuliner. "Boleh apa saja, nanti akan di-review," ujar Mbak Naqi sebagai mentor kami. Akhirnya, setelah membuat beberapa alternatif ide, saya pilih degan bakar sebagai sajian spesial.  Sepulang kerja sore ini, saya bergegas menuju lokasi. Tempatnya tepat di samping kiri Chandra Kemiling.  Cusss.. Alhamdulillah, warungnya buka. Asap putih mengepul dari te