Skip to main content

Bersuaralah Kata-kata

Bersuaralah Kata-kata
Bersuaralah Kata-kata | Dokumentasi Prbiadi

Benar katamu. Hujan tak menghalangi. Ia hanya membasahi. 

Seperti sore ini. Pemilik jiwa-jiwa tulus itu memilih diam tak beranjak. Memilih sabar tak melangkah. Memilih bersama derai hujan yang membasahi.

Lihatlah. Ada yang berpayung. Bermantel hujan. Atau lebih suka berbasahan. Menikmati hujan yang mengantarkan keberkahan. Saat pintu langit terbuka. Bagi doa-doa untuk saudara kita di Palestina.

Di panggung orasi. Hujan justru menyemangati.
Maka bersuaralah kata-kata.
Untuk membuat dunia tahu bahwa Palestina ada. 
Maka bersuaralah kata-kata.
Untuk membuat dunia mengerti bahwa Palestina tak sendiri.

Boleh Amerika menganggap dirinya negara digdaya. Tapi ada saatnya kelak, kedigdayaan akan bertekuk lutut di hadapan tekad yang membaja. 

Siapa yang menyangka kisah Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya, berakhir di tangan si kecil Ababil? Sebuah tanda bahwa kuasa manusia hanyalah secuil.

Kita lihat nun jauh disana. Anak-anak kecil dengan bongkahan batu di tangan mungil mereka. Tak gentar meski berhadapan dengan gas air mata, senapan serbu dan tank baja. 

Dan kita di sini. Patut belajar atas keberaniannya. Mari kepalkan tangan. Mari bajakan tekad. Mari bersama suarakan kata-kata. 

Suara lantang atas pembelaan terhadap tanah para syuhada, bumi para ambiya. Atas kemanusiaan yang dipinggirkan dengan pongah.

12/12/2017

Comments

  1. Iiih bergetar bacanya. Terharu. Menumbuhkan semangat jihad dihati. Ditambah nuasa hujan. Hujan penuh barakah, insya Allah doa diijabah saat hujan. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, meski ngak bisa ikutan sampe bener2 selesai, tapi bisa hadir dan mendapatkan semangat temen2 itu sangat luar biasa sekali..

      Delete
  2. Saya selalu tertarik dan ikut, sayang sekali selalu berhadapan dengan kendala. Mungkin lebih ditakdirkan berjuang di balik layar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hee. Iya Bang Mail. Semoga bisa hadir suatu saat. Saya juga pas bisa kemaren itu sepulang kerja. Bener bang, kontribusinya bisa dengan cara kita masing-masing bang..

      Delete
  3. Luar biasa semangat teman-teman pejuang di Lampung. Walaupun hujan tapi api semangatnya tak padam :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Semangat-semangat nih temen-temen. Luar biasa..

      Delete
  4. Jadi inget dulu pas mahasiswa ikutan yang begini. Saat kita berada di tempat yang sama dengan doa yang sama juga perjuangan, itu makin menguatkan tekad kita untuk ikut berjuang sesuai kemampuan kita. Peduli dan terus menyemangati sebagai cara agar hati kita tidak akan mati..semangat!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tapis Blogger Gathering : Serunya Ngeblog Sebagai Hobi, Profesi dan Ruang Berbagi

Pembukaan Tapis Blogger Gathering | Dokumentasi Pribadi Minggu, 17 Desember 2017. Hari libur yang dinantikan karena akan ada acara keren dan full manfaat. Yaps. Tapis Blogger Gathering namanya. Acara ini diadakan oleh komunitas Tapis Blogger untuk para anggotanya dan juga terbuka untuk umum. “Menjadikan Ngeblog Sebagai Hobi, Profesi, dan Ruang Berbagi,” begitulah tema yang diusung pada acara ini. Acara yang diselenggarakan di Secret Garden Foodcourt, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, diisi oleh tiga narasumber yang sangat mumpuni di bidangnya. Kalau istilah para bloger, mastah. Ada Naqiyyah Syam, Heni Puspita, yang keduanya merupakan founder Tapis Blogger. Dan pemateri ketiga adalah Agustinus Leandro, salah satu mastah blogger Lampung yang sudah menggeluti dunia blogging sejak tahun 2006. Sejak pagi hari, Mbak Naqi, saya biasa memanggilnya seperti itu, sudah woro-woro ke para peserta untuk bersiap-siap untuk acara ini. Memberi reminder agar peserta tidak terlambat dan m...

Idul Fitri di Masa Pandemi: Sebuah Catatan Menyambut Lebaran Tahun 2020

Idul Fitri di Masa Pandemi Idul Fitri di Masa Pandemi: Sebuah Catatan Menyambut Lebaran Tahun 2020 Tentunya akan ada yang berbeda pada Idul Fitri 2020 ini. Tahun ini menjadi tahun yang ditahbiskan penuh dengan perenungan: kehilangan, keikhlasan, kesabaran, dan juga menyisipkan pesan semangat untuk bangkit. Pandemi covid-19 yang mulanya hanya dianggap sebelah mata oleh banyak kalangan, kini menjadi bencana yang telah merengut ratusan ribu jiwa, termasuk di Indonesia. Kasus corona yang pertama kali diumumkan di awal bulan Maret, kini sudah mencapai lebih dari 20.000 pasien positif dan tak kurang dari 1000 nyawa telah direnggut, termasuk diantaranya para petugas medis. Bencana yang tak kalah menyedihkan adalah mulai hilangnya kepercayaan antar elemen bangsa ini. Tagar #IndonesiaTerserah yang trending beberapa waktu terakhir ini menjadi salah satu pertandanya. Betapa tidak, di saat sebagian masyarakat menahan diri berbulan lamanya untuk #StayAtHome, shalat Jumat dan Tarawih di ruma...

Degan Bakar : Hangat dan Penuh Khasiat

Degan Bakar | Dokumentasi Pribadi Well , ini postingan pertama saya setelah sekian lama tak mengunjungi blog ini. Blog yang niat awalnya dibuat agar rajin nulis. Eh ternyata istiqomah itu emang gak gampang. Sedikit curhat yaa.. Hee.  Btw , sekarang saya lagi ikutan kelas Ngeblog Seru yang dikelola Mbak Naqi, salah satu founder Tapis Blogger. Di kelas ini, kita dapet materi dasar tentang ngeblog, juga sharing ilmu dari peserta lainnya. Oya, kelas ini memakai WhatsApp Group (WAG) sebagaimana kelas-kelas materi online yang sekarang lagi ngetren.  Nah, kami diberi tugas pertama untuk membuat artikel bertemakan kuliner. "Boleh apa saja, nanti akan di-review," ujar Mbak Naqi sebagai mentor kami. Akhirnya, setelah membuat beberapa alternatif ide, saya pilih degan bakar sebagai sajian spesial.  Sepulang kerja sore ini, saya bergegas menuju lokasi. Tempatnya tepat di samping kiri Chandra Kemiling.  Cusss.. Alhamdulillah, warungnya buka. Asap putih mengepu...